Demam Berdarah Dapat Dicegah dengan Melakukan 3M Plus Vaksin

Sumber Pixabay

Beberapa hari lalu Arfan sakit, tiba-tiba dia muntah-muntah, padahal sehari sebelumnya sehat wal'afiat. Hari itu juga langsung dibawa ke dokter, dugaan dokter Arfan keracunan makanan, padahal seingatku tidak ada salah makan, karena makanan yang dimakan hanya makanan yang aku masak dirumah, dan tidak jajan sembarangan diluar. Buktinya kedua kakaknya sehat-sehat saja. 

Setelah muntah hampir 10 kali sehari besok paginya Arfan demam, dan setelah itu muncul gejala lain seperti batuk-batuk, susah tidur dan susah makan. Aku takut Arfan salah diagnosa saat berobat pertama kali, akhirnya memutuskan membawa ke dokter lagi. Karena gejala awal saat berobat memang keluhannya hanya muntah-muntah. Gejala batuk, susah tidur, susah makan muncul setelah tidak lagi muntah-muntah.Lebih baik aku bolak-balik membawa ke dokter daripada salah penanganan dan sakitnya makin parah. 

Karena banyak penyakit yang akan berakibat fatal kalau tidak terdiagnosis dan terlambat mendapat penanganan dokter, salah satunya adalah demam berdarah. Terlambat penanganan pada pasien demam berdarah yang terburuk bahkan dapat mengakibatkan pasien meninggal dunia.

Demam berdarah, penyakit ini datang dari virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Di negara Indonesia ini nyamuk Aedes aegypti mudah sekali berkembang biak karena negara kita adalah negara tropis, beriklim hangat dan lembap. Dimana kondisi ini disukai nyamuk, nyamuk ini berkembang biak di genangan air, oleh karena itu jangan biarkan ada genangan air di sekitar rumah, apalagi pada saat musim penghujan.

Pada beberapa pasien yang terkena demam berdarah ada yang tidak menunjukkan gejala, apalagi pada anak-anak, gejalanya ringan seperti gejala flu. Gejala demam berdarah pada anak ini biasanya bisa dilihat pada empat hingga 10 hari setelah digigit nyamuk yang  terinfeksi. Dan mama harus waspada dengan beberapa gejala yang dialami anak saat sakit

Gejala demam berdarah pada anak adalah sebagai berikut:

•Demam tinggi

•Lebih rewel dari biasanya

•Sulit tidur

•Menolak untuk makan

•Sering menangis dari biasanya

•Perdarahan dari gusi atau hidung

•Kulit timbul bintik-bintik merah (ruam/bercak)

•Muntah/mual

Anak-anak yang belum pernah terkena demam berdarah kebanyakan mengalami gejala ringan. Dan apabila dia terkena demam berdarah kembali, bisa mengalami gejala yang lebih berat.

Ajak si kecil ke rumah sakit segera, apabila anak mengalami gejala berikut, agar bisa segera ditangani tenaga medis secepatnya.

•Sakit perut yang parah

•Muntah terus-menerus

•Perdarahan di gusi atau hidung

•Perdarahan di bawah kulit yang terlihat seperti memar

•Sulit bernafas atau terengah-engah

•Kelelahan

•Mudah marah atau gelisah

Mencegah Demam Berdarah Pada Anak

Kasus demam berdarah di Indonesia mencapai 121.000 per tahun, angka ini sangat tinggi. Karena kasus demam berdarah melonjak sampai dua kali lipat pada Maret 2023. Dan angka kematian mencapai 816 di sepanjang 2022. Oleh karena itu masyarakat dihimbau menggalakkan gerakan 3M Plus, yaitu Menutup, Menguras dan Memanfaatkan dan plus Vaksinasi. 

Beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah untuk mencegah demam berdarah:

1.Membersihkan bak mandi seminggu sekali

2.Menutup tempat penampungan air 

3.Menggunakan kasa nyamuk

4.Tidak menumpuk dan menggantuk baju terlalu lama

5.Menggunakan lotion anti nyamuk / kelambu

6.Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan

7.Menanam tanaman pengusir nyamuk

8.Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk

9.Semprot Fogging

Selain itu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi untuk mencegah demam berdarah telah direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) demi mencegah kasus demam berdarah yang meningkat seperti di bulan Maret 2023 lalu. 

Cegah Demam Berdarah dengan 3M plus Vaksin

Pada tanggal 31 Mei 2023 lalu aku menghadiri Talkshow yang membahas pencegahan demam berdarah dan vaksin dengue. Hadir narasumber saat itu adalah:

  1. dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, selaku kepala biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 
  2. Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, IDAI.
  3. Andreas Guthknecht, General manager, Takeda Innovative Medicines.
  4. Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck selaku figur publik.

Vaksinasi dengue dapat melengkapi perlindungan keluarga dari sakit demam berdarah. Diharapkan dengan upaya ini demi 0 kematian karena demam berdarah di 2030 dapat terwujud dengan upaya 3M plus Vaksin. 

dr.Siti Nadia Tarmizi memaparkan tentang Teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang terbukti efektif menurunkan kasus dengue. teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ini adalah upaya pelengkap untuk menanggulangi kasus demam berdarah di Indonesia. Karena sudah terbukti dapat menurunkan insiden infeksi dengue 77,1% dan angka rawat inap 82,7% 

Vaksinasi dengue /demam berdarah merupakan vaksinasi yang dapat diberikan sesuai kebutuhan, berdasarkan Permenkes no 12. 

Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) mengatakan fakta mengenai demam berdarah, kalau anak-anak lebih beresiko terkena kasus dengue berat dibandingkan dewasa, ada lebih dari 80% anak usia diatas 10 tahun setidaknya pernah terkena demam berdarah. Pada tahun 2022 ada 73% kasus kematian dengue pada kelompok anak usia 10 – 14 tahun. Memang pada umumnya infeksi dengue bergejala ringan tetapi pada demam berdarah yang parah dapat menyebabkan komplikasi yang mengakibatkan kematian. Oleh karena itu orangtua harus mengetahui gejala-gejala yang dialami anak apabila anak sedang sakit.

Sejauh ini upaya yang dapat dilakukan adalah dengan #Ayo3MPlusVaksinDBD karena vaksinasi dapat mencegah demam berdarah, dan ataupun walau terkena dapat meminimalisir gejala, tidak bergejala berat hanya gejala ringan. Vaksin dengue juga sudah teruji klinis untuk dewasa dan anak-anak.

IDAI mengatakan vaksin dengue saat ini dapat dilakukan mandiri, dan semoga kedepannya dapat menjadi program nasional. Karena vaksin dengue penting dilakukan. Hal ini juga disetujui Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck yang mengalami trauma karena pernah mengalami sakit demam berdarah. Gejala nyeri di tubuh yang dirasakan sampai menyebabkan pasien mengalami trauma. 

Kalau bisa dicegah dengan vaksin kenapa tidak dilakukan, demi mencegah kasus demam berdarah. Karena pengalaman pasien demam berdarah yang merasa kesakitan amat saat menderita sakit demam berdarah, semoga kita semua tidak mengalaminya

C-ANPROM/ID/QDE/0139 | Aug 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cha-Ching Kid$ At Home Belajar Konsep Keuangan dari Rumah Dengan Menyenangkan

Produk Yang Tepat Untuk Cegah dan Atasi Ruam Popok dan Biang Keringat

Atasi Masalah Kulit Dermatitis Atopik dengan Mustela Stelatopia+ Emollient Cream