Yuk Bersama Bergerak Menjaga Hutan

Kebakaran hutan
Doc. Pixabay

Aku hampir ikut tumbang karena dua minggu ini empat anak sakit bergantian. Biasanya anak SMP itu paling tahan banting, paling jarang sakit, walau di rumah lagi pada sakit juga jarang ketularan, eh tapi kali ini ketularan adeknya yang  sakit demam dan batuk pilek. Demam tinggi sampai 39,4° itu bikin aku khawatir, jadi tiap malam tak bisa tidur nyenyak, harus siaga cek suhu tubuh anak-anak, karena mereka punya riwayat step/ kejang.

Tak bisa dipungkiri sakit batuk pilek ini terjadi karena meningkatnya polusi udara di kota Depok, kota tempat tinggal kami sekeluarga. Kualitas udara yang buruk menjadi salah satu penyebab anak-anak sakit batuk pilek. Hal ini  juga diiyakan dokter, polusi udara ikut andil membuat anak-anak rentan sakit. 

Banyak hal yang mengakibatkan polusi udara di Depok, sebenarnya bukan hanya di Depok tapi juga Jabodetabek dan beberapa kota di Indonesia. Salah satu penyebab meningkatnya polusi udara dan suhu udara adalah berkurangnya lahan hutan. 

Hutan Indonesia adalah paru-paru dunia, karena fungsi utama dari hutan adalah menyerap karbon dioksida yang ditimbulkan oleh manusia, kendaraan bermotor, limbah pabrik maupun sumber-sumber lainnya. Hutan menjadi pemasok oksigen terbesar ke- 2 di dunia. Oksigen yang dihasilkan oleh hutan bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk bernafas. Dan perannya sangat penting bagi dunia dalam menekan kenaikan suhu bumi.

Hutan berperan dalam menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah. Hutan juga menjadi tempat tinggal jutaan manusia, flora dan fauna. Oleh karena itu harus dilestarikan agar makhluk hidup dapat tetap bertahan hidup. Bukan hanya itu, keberadaan hutan juga penting untuk mencegah bencana alam, seperti longsor dan banjir. 

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia


Hutan Indonesia adalah hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia, yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Tingkat keragaman flora dan fauna hutan hujan Indonesia juga tinggi di dunia, mengalahkan Amerika Selatan dan Afrika yang juga beriklim tropis.

Sayangnya kebakaran hutan dan lahan Indonesia masih terus terjadi. Pada tahun 2022 bencana kebakaran hutan ini juga ramai diliput media nasional. Dan kebakaran hutan yang terjadi telah menjadi penyumbang emisi terbesar pada tahun 2015 dan 2019. 

Penyebab kebakaran hutan terbagi menjadi dua hal, yaitu karena alam dan ulah manusia. Alam menjadi penyebab kebakaran saat terjadinya musim kemarau yang panjang dan erupsi gunung berapi. Ulah manusia yang menyebabkan kebakaran hutan biasanya terjadi karena keteledoran dan faktor ekonomi. Seperti yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera, kabakaran hutan terjadi untuk pembukaan lahan sawit baru. 

Dampak kebakaran hutan 


Kebakaran hutan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan, manusia, flora dan fauna yang ada di dalam dan di sekitar hutan seperti:

  1. Menyebarkan emisi gas karbondioksida ke atmosfer, yang dapat merusak ekosistem  dan keragaman hayati. 
  2. Saat kebakaran terjadi banyak satwa liar yang terbunuh dan musnahnya tanaman baik. Bahkan banyak spesies endemik yang punah.
  3. Menyebabkan banjir saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
  4. Kekeringan mengurangi volume air waduk, dan PLTA terhenti.
  5. Ribuan pekerja perusahaan perkayuan kehilangan pekerjaan.
  6. Jalur pengangkutan lewat sungai terhenti dan menyebabkan kelaparan di daerah terpencil.
  7. Meningkatnga penderita penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) dan kanker paru-paru. Memperparah pasien TBC/asma.
  8. Membuat aktivitas masyarakat lumpuh total.
  9. Untuk transportasi menyebabkan berkurangnga batas pandang, dan penyebab kecelakaan.
  10. Degradasi hutan dan deforestasi yang menelan biaya sangat tinggi.

Tindakan yang dapat dilakukan kita lakukan


Masyarakat wajib untuk menjaga hutan dan lahan serta melestarikan hutan, oleh karena itu kita semua harus turut bertindak dengan melakukan berbagai cara, seperti 
  1. Tidak boleh menebang pohon sembarangan/ melakukan penebangan ilegal. 
  2. Menanam pohon kembali, untuk mengganti pohon yang ditebang.
  3. Merawat hutan dengan tidak membuang sampah ke hutan, tidak merusak tumbuhan dan pohon.
  4. Melakukan tebang pilih.
  5. Mendukung konservasi sumber daya alam.
Sebagai ibu rumah tangga sepertiku, untuk menjaga dan melestarikan hutan aku mulai lakukan hal-hal sederhana ini dari rumah; seperti menghemat pemakaian tisu dengan mengganti dengan menggunakan kain lap yang bisa dicuci pakai, menanam tumbuhan di halaman rumah, tidak boros menggunakan kertas dan hemat penggunaan minyak kelapa sawit. 

Bagi teman-teman yang suka berpetualang di alam atau berkemah, jangan sembarangan membakar sampah dan memastikan api benar-benar mati bila membuat api unggun atau memasak di alam.

Menjaga hutan harus dilakukan bersama, karena dengan bergerak bersama kita pasti bisa. Demi mengurangi polusi udara dan menurunkan suhu bumi, agar kita dapat menghirup udara bersih, hidup jadi sehat, dan melestarikan alam.

Yuk kita #BersamaBergerakBerdaya dalam menjaga hutan, karena ini #UntukmuBumiku tempat tinggal kita bersama!



Data tentang dampak kebakaran hutan dan tindakan yang dapat dilakukan dikutip dari artikel:

https://www.liputan6.com/hot/read/5288320/11-penyebab-kebakaran-hutan-ketahui-dampaknya-bagi-lingkungan

https://pustandpi.or.id/2021/12/31/sikap-yang-dilakukan-untuk-menjaga-kelestarian-hutan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cha-Ching Kid$ At Home Belajar Konsep Keuangan dari Rumah Dengan Menyenangkan

Produk Yang Tepat Untuk Cegah dan Atasi Ruam Popok dan Biang Keringat

Atasi Masalah Kulit Dermatitis Atopik dengan Mustela Stelatopia+ Emollient Cream