Upaya Mencegah Diabetes dan Waspada Diabetes Pada Anak
Kalian sudah tahu kalau setiap tanggal 14 November adalah Hari Diabetes Sedunia, hari tersebut dibuat sebagai bentuk peringatan kepada kita semua akan bahaya penyakit diabetes.
Faktanya Indonesia adalah negara yang menduduki peringkat ke 6 dengan populasi penderita diabetes terbanyak. Dan diabetes merupakan penyakit penyebab nomor 1 kebutaan di dunia.
Diabetes mengingatkan pada penyakit yang di derita almarhum papah mertua dan almarhumah bude, di keluarga suka bilang kalau penyakit diabetes ini adalah penyakit yang di derita kalau pada masa muda nya selalu mengkonsumsi makanan enak.
Padahal bukan itu kan penyebabnya, siapa yang mau makan kalau makanan yang kita konsumsi rasanya tidak enak hayoo? Faktanya penyakit diabetes disebabkan karena pola hidup tidak sehat dan pola makan kita yang tidak seimbang.
Kita harus lebih aware lagi dengan pola hidup sehat dan pola makan sehat dengan gizi seimbang demi mencegah risiko terkena penyakit diabetes. Terutama atur pola makan dengan membatasi asupan gula, garam dan lemak serta memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-mayur.
Upaya Mencegah Diabetes
Mommy3a mengikuti seminar dan temu blogger kesehatan di Kemenkes RI pada hari Jumat 15 November 2019 yang lalu. Seminar yang membahas tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diabetes Mellitus.
Diabetes adalah the mother of disease (ibu dari segala penyakit). Penyakit diabetes adalah salah satu dari penyakit tidak menular yang menghabiskan banyak ongkos negara disektor kesehatan. Penyakit ini bisa menyerang siapapun, bukan hanya orang dewasa bahkan anak-anak sekalipun.
Dr. Cut Putri Arianie mengatakan pemerintah mempunyai 4 platform dalam upaya mencegah penyakit tidak menular yaitu:
- Promosi kesehatan dengan cara memberi edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai upaya dan faktor risiko penyebab penyakit tidak menular.
- Deteksi dini dengan mengadakan skrining oleh tenaga kesehatan yang berkompeten atau oleh diri sendiri.
- Perlindungan khusus adalah perlindungan terhadap bahaya (imunisasi, pengendalian konsumsi GGL).
- Pengobatan di fasyankes yang sesuai standar.
Pemerintah juga mempunyai INPRES No 1 tahun 2017 mengenai upaya pencegahan faktor risiko penyakit tidak menular:
- Peningkatan aktifitas fisik.
- Peningkatan perilaku hidup sehat.
- Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi.
- Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit.
- Peningkatan kualitas lingkungan.
- Peningkatan edukasi hidup sehat.
Pemerintah sudah melakukan edukasi tentang faktor risiko penyakit tidak menular dan melakukan upaya demi mencegah penyakit tidak menular. Kita sebagai masyarakat harus mendukung dengan melakukan berbagai tindakan seperti:
- Kontrol berkala: Jangan tunggu kita sakit dulu apalagi setelah umur kita 30+ wajib kontrol berkala tergantung kebutuhan apabila kita obesitas sebulan sekali, apabila berat badan ideal dan lingkar pinggang ideal bisa 3bulan sekali. Lingkar pinggang ideal pada laki-laki kurang dari 90cm, wanita kurang dari 80cm.
- Aktifitas fisik minimal 30 menit perhari, biasakan olahraga setiap hari sebelum beraktifitas atau pada sore hari. Kalau tidak sempat olahraga bisa memperbanyak aktifitas jalan kaki dan naik turun tangga. Sesuaikan aktifitas dengan kekuatan fisik dan umur juga, idealnya 10.000 langkah kaki untuk jalan tapi pada lansia langkah nya bisa dikurangi.
- Kontrol diet dengan membatasi asupan GGL perharinya.
- Konsumsi makanan tinggi serat, perbanyak konsumsi buah dan sayur.
- Kalori yang keluar dan masuk harus seimbang.
Diabetes pada anak
Waspada diabetes bukan pada orang dewasa saja, karena diabetes juga menyerang anak-anak. Pada anak-anak yang paling sering ditemukan adalah diabetes tipe 1, diabetes tipe 1 pada anak penyebabnya bukan keturunan.
Diabetes tipe 1 terjadi karena berkurangnya /tidak adanya produksi insulin dalam tubuh karena sel-sel yang memproduksi insulin dirusak oleh sel-sel imun. Penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntik insulin seumur hidupnya.
Prof dr. Jose RL Batubara,Phd, SpA (K) mengatakan kebanyakan orang tua tidak mengetahui kalau anaknya terkena diabetes, oleh karena itu kita harus mengetahui gejala diabetes pada anak seperti sering kencing, sering haus dan berat badan menurun.
Anak yang mengalami diabetes tipe 1 awalnya mengalami gejala auto imun, DM tipe 1 pada anak bukan berasal dari gen keturunan diabetes dari orang tua. Orang tua harus tanggap dengan segera memeriksakan ke dokter. Anak siapapun dari kalangan manapun bisa saja terkena DM tipe 1 bahkan anak yang baru lahirpun bisa berisiko terkena DM tipe 1.
Anak dengan DM tipe 1 harus mendapatkan insulin karena bila tidak mendapatkan insulin akan terjadi gangguan pada pertumbuhan, harapan hidup pendek dan kualitas hidup menurun . anak-anak dimasa pertumbuhan memerlukan kalori yang cukup oleh karena itu perlu melakukan diet seimbang dan berolahraga setiap hari.
Gejala gula darah tinggi pada anak bisa dilihat tanda-tandanya anak lemah, lesu, sakit kepala bahkan sampai kejang-kejang. Orang tua harus sabar karena peran keluarga sangat penting dalam kelangsungan hidup pasien diabetes.
Keluarga berperan penting pada pasien untuk mengatasi penyakit dengan dukungan tenaga untuk merawat juga dukungan biaya untuk pengobatan.
Kesehatan adalah hal penting yang harus dicapai, karena bila badan sehat kita bisa produktif. Oleh karena itu yuk tingkatkan kesadaran untuk pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Komentar
Posting Komentar