Pentingnya Peran Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan EQ untuk Mendukung Kecerdasan IQ Anak
Hai moms and parents mempunyai
Anak Hebat tentu saja adalah dambaan tiap orang tua. Anak hebat terbentuk tidak
lepas karena pola asuh yang diterapkan orang tua. Orang tua berperan penting
dalam proses terbentuknya anak hebat, karena untuk menjadi
anak hebat tentu saja melalui proses yang panjang .
Kecerdasan IQ dan EQ
Pada jaman dahulu tolak ukur orangtua untuk mengukur kecerdasan
anak rata-rata hanya sebatas melihat nilai IQ yang dimiliki anak. IQ (Intelligence
Quotient) atau nilai kecerdasan intelektual seseorang, berdasarkan kemampuan anak belajar menggunakan kepintaran
otak kiri dan otak kanan.
Konsep ini sudah ada kira-kira dari tahun 1890-an, konsep ini pertama kali dipikirin oleh Francis Galton (sepupu Charles Darwin, Bapak Evolusi) tolak ukur ini tentu sudah gak asing lagi pada waktu jaman mommy masih kecil. Orang tua berpatokan hanya pada kecerdasan IQ, nilai IQ menjadi tolak ukur utama apakah anak itu bisa dikatakan anak pintar atau tidak.
Konsep ini sudah ada kira-kira dari tahun 1890-an, konsep ini pertama kali dipikirin oleh Francis Galton (sepupu Charles Darwin, Bapak Evolusi) tolak ukur ini tentu sudah gak asing lagi pada waktu jaman mommy masih kecil. Orang tua berpatokan hanya pada kecerdasan IQ, nilai IQ menjadi tolak ukur utama apakah anak itu bisa dikatakan anak pintar atau tidak.
Tapi tahukah moms bukan hanya
kecerdasan IQ yang penting untuk menjadikan anak hebat dan sukses di masa
depan, tapi kecerdasan EQ (Emotional Quotient) atau kecerdasan emosional
berperan penting juga dalam pembentukan anak hebat.
EQ adalah kemampuan anak untuk menguasai diri dan mengendalikan emosi sehingga ia mempunyai kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungannya.
EQ adalah kemampuan anak untuk menguasai diri dan mengendalikan emosi sehingga ia mempunyai kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungannya.
Menurut Daniel Goleman,
kecerdasan EQ seseorang lebih bisa menentukan kesuksesan seseorang kelak dalam
bukunya “Emotional Intelligence – Why it can matter more than IQ”
EQ tak bisa diukur karena
merupakan proses yang dikembangkan bertahap sejak dini yang dalam prosesnya
dipengaruhi faktor lingkungan dan keluarga. Oleh karena itu disini peran ayah
dan ibu sangatlah penting.
Anak yang mempunyai kecerdasan
emosional atau kebesaran hati, mampu merasakan dan mengelola emosi diri sendiri
serta orang lain. Anak dapat melakukan proses berpikir dan menyelesaikan masalah
dengan baik.
Family Date
Beberapa waktu yang lalu mommy3a bareng
Arfan datang ke acara Family Date yang diadakan oleh Bebelac bersama Rumah
Dandelion. Disini mommy3a berkesempatan menimba ilmu agar tahu bagaimana
caranya melatih kebesaran hati anak untuk mendorong daya pikir anak dengan
tepat sehingga anak kita bisa menjadi anak hebat.
Kecerdasan IQ berkaitan erat
dengan kecerdasan EQ. Kecerdasan EQ mempengaruhi kecerdasan IQ anak. Jadi anak
harus mempunyai kecerdasan EQ untuk mendukung kecerdasan IQ nya. Apa saja yang
termasuk dalam kecerdasan EQ? antara lain rasa empati, mengungkapkan dan
memahami perasaan orang lain, mengendalikan amarahnya, bisa mandiri, dapat
beradaptasi dengan lingkungan, punya rasa setia kawan, tekun, sikap hormat dan
sebagainya.
Rasa Empati
Rasa empati timbul bila melihat
masalah atau kesusahan yang dialami oleh orang lain, Anak yang mempunyai rasa
empati dapat berpikir dan mensosialisasikannya dalam melakukan aksi atau
tindakan hebat untuk membantu orang yang kesulitan.
Tapi bukan hanya rasa empati yang
membuat anak akhirnya mau membantu dan melakukan tindakan hebat. Ada beberapa
faktor yang berasal dari orang tuanya:
1. Contoh
Anak perlu
diberi contoh oleh orang tua, bila anak pernah melihat orang tua membantu orang
lain yang membutuhkan dan kesulitan. Kalau mommy sendiri suka mengajak
anak-anak ke rumah yatim di dekat rumah. Sepanjang jalan Arfan suka bertanya untuk
apa kita kesana, disana ada apa, kenapa kita harus membantu anak-anak yang ada
disana. Alasan untuk membantu dapat menimbulkan rasa empati pada anak, sehingga
anak punya kepedulian untuk membantu orang sekitar yang kesulitan.
2. Dorongan
Orang tua perlu
mendorong anak untuk bertindak menyalurkan rasa empatinya. Terkadang anak itu
masih ragu karena takut. Misalnya nih saat anak melihat hanya dirinya yang
ingin membantu ada rasa takut dalam hatinya, misalnya takut salah bertindak
takut dibilang sok baik sama teman sebayanya.
Stimulasi Tepat
Tugas orang tua untuk melatih
kebesaran hati anak, melatih rasa empati anak bisa melalui stimulasi yang tepat
agar kemampuan berpikir anak berkembang.
Seperti yang dilakukan kakak dari
Rumah Dandelion pada hari itu melatih stimulasi dilakukan melalui kegiatan
bermain. Permainan edukatif pertama yang arfan dan teman temannya lakukan adalah
membuat mobil- mobilan, melukis kelinci
dikertas. Saat mommynya mendengarkan penjelasan dari mom Binky Paramitha
mengenai melatih kecerdasan EQ dan IQ.
Lalu setelah itu permainan yang
utama pada hari itu adalah Arfan menjadi chef , pada awalnya Arfan menjadi chef
melalui story telling yang dibacakan kakak dari rumah dandelion. Btw moms story
telling juga dapat mengasah kecerdasan emosional anak lho moms, di rumah sih
kebetulan papanya juga suka story telling sama anak-anak nih.
Arfan membantu kepala chef yang
ternyata sedang kesusahan karena banyaknya jumlah pesanan donat dari costumer,
kepala chef menjadi sedih dan khawatir tidak dapat memenuhi pesanan. Pertama
anak-anak diminta membersihkan dapur terlebih dahulu baru setelahnya mulai menghias donat dengan toping.
Dari stimulasi ini kita dapat
mengajarkan si kecil melihat permasalahan dari hatinya. Saat rasa peduli sudah
terbentuk , kemampuan berpikir nya pun akan terasah dan tergerak membantu orang
tersebut, kepala chef dalam permainan ini adalah orang yang dimaksud.
Donat hias hasil karya Arfan |
Oleh karena itu pentingnya memberikan stimulasi yang tepat untuk menjadikan anak hebat sesuai dengan usia anak
Parents bisa mengunjungi Bebeclub
untuk mencari tahu mengenai stimulasi apa yang tepat untuk si kecil sesuai
dengan usia anak, bukan hanya itu moms faktor penting lain untuk membentuk anak
hebat adalah memperhatikan asupan nutrisi harian yang dikonsumsi si kecil yah
moms isi piring gizi lengkap dengan takaran yang benar, juga tambah asupan dengan
susu Bebelac karena mengandung HiQ dan EQ dengan formula yang ditingkatkan.
By the way mommy3a punya quote
tentang empati:
Empathy is important to have
not only for success in the future but so that we still deserve to be
considered human.
Saat ini banyak anak yang eq nya tidak dikembangkan dengan baik oleh orangtuanya. Jadi banyak anak-anak sekarang yang tidak peduli dengan sekelilingnya. Semoga anak bebelac eq nya terstimulasi dengan baik ya
BalasHapus