Kakek Nenek Berperan dalam Keberhasilan Ibu Menyusui
Keberhasilan ibu menyusui bayinya tidak lepas dari dukungan keluarga terdekat. Suami tentu saja berperan penting dalam keberhasilan ibu menyusui anaknya. Hal ini aku rasakan sendiri karena sudah berhasil menyusui ketiga anakku berkat dukungan suami. Tapi ternyata bukan hanya suami yang berperan dalam proses keberhasilan ibu menyusui yaitu adanya dukungan dari kakek nenek selaku orang terdekat ibu menyusui.
ki-ka dr.Lula Kamal, Dr Dewi Motik, Soemarini Soerjosoemarno, Dra Dewi Odjar Ratan Komala |
Kunci utama yang sudah aku alami dari keberhasilan ibu menyusui adalah perasaan bahagia seorang ibu, oleh karena itu penting membuat suasana yang nyaman supaya busui bahagia dan ASI nya lancar. Bahkan ada lho kebiasaan memberi reward buat ibu menyusui demi kelancaran ASI, misalnya nih diberi hadiah tas oleh suami tercinta😆 Atau bawain makanan favorit istri aja sih pulang kantor, begitu aja aku mah udah happy.
Dukungan Kakek Nenek
Tapi tidak cukup hanya perasaan bahagia yang didapatkan seorang ibu supaya proses menyusui berjalan lancar, dukungan dari kakek nenek juga sangat berperan penting dalam proses menyusui. Karena ada beberapa kasus dimana sang kakek dan nenek usil nih sama ibu menyusui.
Misalnya saat mendengar bayi yang rewel dan menangis terus dianggapnya kurang kenyang. Hanya karena dikasih ASI, menurut mereka harus dikasih makan pisang padahal kan usia bayi belum ada 6 bulan. Faktanya bayi sampai dengan 6 bulan memang hanya membutuhkan ASI. Atau ada juga yang memberi sufor karena gak sabar ASI belum keluar, ada pengalaman dari tanteku yang ASI nya baru keluar di hari keempat.
Karena dia sabar dan pantang menyerah akhirnya ASI bisa keluar juga, payudara yang dihisap bayi dapat merangsang ASI keluar. Tanamkan di pikiran kalau ASI kita pasti bisa keluar lancar dan cukup untuk bayi kita, Insya Allah deh beneran ASI nya lancar.
Saat aku baru mempunyai anak satu "new mom" bidan dan dokter spesialis anak di salah satu RS tumbuh kembang adalah teman konsultasi yang aku andalkan. Bukan apa-apa nih kadang mendengar orang tua yang masih berpatokan dengan istilah orang jaman dulu, malah bikin bingung sendiri. Banyak yang gak bisa aku setujui dan ikuti karena gak ada penjelasan medisnya.
Makanya aku seneng banget bisa hadir di talkshow dalam rangka perayaan PAS (Pekan ASI Sedunia) dan HUT SELASI yang ke 16 organisasi SELASI. Yang diadakan pada hari Kamis, 29 Agustus 2019 mulai jam 08.00 pagi di Auditorium Serba Guna Gedung Balai Kota Jakarta, jujur ini pertama kalinya aku ke Balai Kota.
Latar Belakang SELASI
SELASI singkatan Sentra Laktasi Indonesia adalah organisasi nonprovit yang mendedikasikan fokus pengabdiannya untuk mendukung pemberian Standar Emas Makanan Bayi melalui berbagai kegiatan terutama pendidikan dan pelatihan, penelitian,dan pengembangan Advokasi & Promosi, serta kemitraan.
Standar Emas Makanan Bayi terdiri dari: Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bln, pemberian MPASI dan melanjutkan pemberian ASI sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih.
Tujuan dari talkshow yang diadakan SELASI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta dan GERLI mengajak para orang tua, mertua dalam hal ini kakek nenek untuk mendukung kakek nenek agar ibu menyusui berhasil menyusui anaknya sesuai dengan rekomendasi WHO.
Moderator talkshow hari itu adalah dr. Lula Kamal, M.Sc dengan pembicara diantaranya:
Bapak Parni Hadi yang merupakan seorang kakek, Jurnalis senior, Founder GERLI
Ibu dr. Dewi Motik Pramono,MSc seorang oma dan public figure
Ibu Soemarini Soerjosoemarno seorang oma dan artis
Ibu Dra Dewi Odjar Ratan Komala seorang oma dan birokrat
dan dr.Utami Roesli, Sp.A, MBA, IBCLC, FABM yang merupakan founder SELASI
Cerita Kakek Nenek
Para kakek dan oma ini mendukung penuh ibu menyusui dengan mengatakan Menyusui itu Keren. Ibu dr. Utami Roesli berkata kalau menyusui adalah hak seorang ibu bukan hanya hak seorang anak, karena dengan menyusui ibu dapat merasakan kebahagiaan dan memperoleh rasa bangga karena dapat menyusui anaknya.
dr. Utami Roesli founder SELASI |
Bapak Parni mengatakan kalau beliau sendiri benar-benar merasakan manfaat ASI yang diberikan ibunya dulu yaitu merasa tubuhnya bugar walau usia sudah 70an tahun. Aku setuju karena pengalaman pribadi aku, anakku yang ketiga ini alhamdulilah belum pernah sakit yang sampai harus dirawat karena menyusuinya paling lama diantar dua kakaknya (iya anakku yang pertama pernah dirawat dirumah sakit dua kali, yang kedua 1 kali) imun anak menjadi lebih kuat kalau anak itu anak ASI.
Dr Dewi Motik juga membagikan pengalamannya sambil menyusui ibu bisa sambil berdoa dan bercerita kepada anaknya, saat menyusui akan ada bounding antar ibu dan anak yang membuat ibu dan anak semakin dekat.
Ibu Soemarini membagikan pengalaman dan pandangannya sebagai seorang public figure, karena masih banyak wanita yang takut payudaranya kendur karena menyusui anaknya. Padahal payudara yang kendur bukan akibat dari menyusui tetapi karena kurangnya olahraga untuk menjaga payudara tetap kencang. Selain itu seiring bertambahnya usia adalah faktor utama payudara menjadi kendur.
Ibu Dra. Dewi Odjar sendiri membagikan pengalamannya sebagai seorang oma yang bahagia karena bisa membantu anaknya momong cucu, perasaan bahagia timbul karena bisa dekat dengan cucu cucunya.
Dengan menyusui ibu juga dapat terhindar dari penyakit kanker payudara, tapi bukan hanya itu ibu yang menyusui juga dapat mendeteksi dini apakah anaknya autism atau tidak lho. Menyusui juga dapat mencegah anak terkena stunting karena zat gizi dari ASI yang komplit yang tidak ada di susu manapun.
Mendengar kesaksian kakek nenek di talkshow tersebut tidak bisa dipungkiri dukungan kakek nenek sebagai orang dekat ibu menyusui adalah salah satu faktor penting keberhasilan ibu menyusui. Dukung ibu menyusui anaknya sampai 2 tahun atau minimal ASI eksklusif 6 bulan
Komentar
Posting Komentar